Senin, 14 Januari 2013

Doraemon dan Nobita, Sebuah Kisah yang Ironis #1

ichaimucu.wordpress.com

Akhirnya saya memberanikan diri untuk menceritakan Dorameon. Saya tidak tahu, apakah Kompasiana tempat yang pantas atau tidak untuk kisah anak kecil. Tidak apa-apalah, saya memang masih kecil (kecil menurut kakek-kakek, hihihi..) dan tidak bisa menyembunyikan kecintaan terhadap Doraemon.

Doraemon merupakan tokoh kartun yang sangat populer di Indonesia. Filmnya mulai ditayangkan RCTI pada tahun 1990. Sebetulnya Doraemon sudah ada di TV Indonesia sejak tahun 1974 ditayangkan TVRI.

Cerita saya tentang Doraemon ini didasarkan pada film Dorameon yang berjudul, 2112: The Birth Of Doraemon. Film ini dirilis pada tahun 1996.

Ada hal yang sangat menarik di film kartun ini. Yaitu hubungan Nobita dan Doraemon. Sebuah hubungan yang sangat ironis menurut saya (ironis tapi romantis, hihihi..). Sebab Doraemon adalah robot second class (bisa dikatakan robot gagal) yang diutus untuk membantu hidup Nobita yang selalu sial, suka bermalas-malas, dan nilai sekolahnya selalu jeblok. Robot gagal diutus untuk membantu hidup seorang anak yang selalu bernasib sial, dan pemalas berat. Akankah hal itu membuat hidup Nobita lebih baik? Atau Nobita malah menyalah gunakan Doraemon? Saya pikir, kita semua bisa melihat filmnya di RCTI. Kebanyakan disalah gunakan ya? Dasar Nobita. Hihihi…

Dorameon adalah robot kucing yang diprogram untuk mengurus masalah rumah, termasuk mengasuh bayi. Fisik Doraemon pada awalnya sama seperti robot yang lainnya. Berwarna kuning dan memiliki telinga. Namun ketika dalam proses penciptaanya, Doraemon mengalami nasib sial. Tanpa sengaja tubuhnya tersengat energi listrik yang bertegangan tinggi. Energi listrik itu pantulan dari tembakan Polisi Patroli Waktu yang sedang menembaki penjahat.

Karena kekuatan listrik itu begitu tinggi, Tubuh Doraemon bergetar hebat dan akhirnya satu sekrup copot dari tubuhnya. Lalu dia jatuh dari pabrik yang memproduksi dirinya. Pabriknya ada di atas awan. Doraemon jatuh melayang dan membentur beberapa benda keras beberapa kali sampai akhirnya ia nyungsep di atas tumpukan sampah yang akan dibuang ke Tempat Peleburan (tempat untuk menghancurkan apa saja. Mirip api neraka, karena semua benda dihancurkan dengan cara dibakar).

Dari kecelakaan itulah Doraemon menjadi berbeda dengan robot yang lainnya. Programnya error. Semua intruksi dirinya terhadap kantong ajaib selalu salah. Dan hal ini membuat Doraemon dikelompokan robot second class.

Saat sedang berlangsungnya penjualan robot, Doraemonlah satu-satunya robot yang tidak disukai oleh orang-orang. Tidak ada yang mau membelinya. Dan hal itu membuat Doraemon terkulai lemas penuh kesedihan. Namun nasib baik masih memihak padanya. Meski dia robot yang terbilang error, atau robot gagal, tapi akhirnya ada seorang bayi yang menyukainya. Dan Doraemon pun dibeli oleh orang tua bayi itu. Bayi itu tiada lain cicit Nobita, namanya Sewashi Nobita.

Sebetulnya keputusan orang tua Sewashi membeli Doraemon pun karena memang keadaan ekonomi mereka rendah, sehingga hanya mampu membeli robot kelas kedua.

Nasib sial Doraemon belum berakhir. Ketika sudah menjadi pengashuh Sewashi, doraemon mengalami kecelakaan lagi. Telinganya digigit tikus robot sampai ruksak. Doraemon pun dibetulkan oleh dokter robot. Lagi-lagi sial, bukannya kembali normal telinganya, yang ada malah menjadi rata, kepalanya jadi tanpa telinga, botak dan bulat. Tidak bisa menerima kenyataan dirinya tanpa telinga, Doraemon bersedih.

Tidak mau larut dalam kesedihan, Doraemon akhirnya mengeluarkan ramuan penyemangat dari dalam kantong ajaibnya. Karena error, kantong ajibnya bukan mengeluarkan ramuan penyemangat, yang ada mengeluarkan ramuan kesedihan. Sontak saja setelah Doraemon meneguk habis ramuat itu langsung bersedih yang sangat mendalam. Dan selanjutnya, menangis menjerit-jerit sampai air matanya mengalir tiada henti. Karena terus menerus airmatanya keluar, akhirnya cat warna kuningnya luntur, terkelupas. Jadilah kulit doraemon berwarna biru (warna dasar).
 
Lihat-lihatlah bunga yang sedang mekar
Tiba saat mengucapkan selamat (
malam) pagi
Masa depan semua mari kita bangun
Lalalala lalalala bernyanyi bersama

Saya hidup di bumi ini masa depan dengan kapal angkasa
Mari kita banyak-banyak berikhtiar
Menjadikan satu-satu kita wujudkan
Kita hidup di bumi ini
Pagi ini esok dan seterusnya
Masa indah sangat banyak kota impian…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar