Akhirnya
saya memberanikan diri untuk menceritakan Dorameon. Saya tidak tahu,
apakah Kompasiana tempat yang pantas atau tidak untuk kisah anak kecil.
Tidak apa-apalah, saya memang masih kecil (kecil menurut kakek-kakek,
hihihi..) dan tidak bisa menyembunyikan kecintaan terhadap Doraemon.
Doraemon
merupakan tokoh kartun yang sangat populer di Indonesia. Filmnya mulai
ditayangkan RCTI pada tahun 1990. Sebetulnya Doraemon sudah ada di TV
Indonesia sejak tahun 1974 ditayangkan TVRI.
Cerita saya tentang Doraemon ini didasarkan pada film Dorameon yang berjudul, 2112: The Birth Of Doraemon. Film ini dirilis pada tahun 1996.
Ada
hal yang sangat menarik di film kartun ini. Yaitu hubungan Nobita dan
Doraemon. Sebuah hubungan yang sangat ironis menurut saya (ironis tapi
romantis, hihihi..). Sebab Doraemon adalah robot second
class (bisa dikatakan robot gagal) yang diutus untuk membantu hidup
Nobita yang selalu sial, suka bermalas-malas, dan nilai sekolahnya
selalu jeblok. Robot gagal diutus untuk membantu hidup seorang anak yang selalu bernasib sial, dan pemalas berat. Akankah
hal itu membuat hidup Nobita lebih baik? Atau Nobita malah menyalah
gunakan Doraemon? Saya pikir, kita semua bisa melihat filmnya di RCTI.
Kebanyakan disalah gunakan ya? Dasar Nobita. Hihihi…
Dorameon
adalah robot kucing yang diprogram untuk mengurus masalah rumah,
termasuk mengasuh bayi. Fisik Doraemon pada awalnya sama seperti robot
yang lainnya. Berwarna kuning dan memiliki telinga. Namun ketika dalam
proses penciptaanya, Doraemon mengalami nasib sial. Tanpa sengaja
tubuhnya tersengat energi listrik yang bertegangan tinggi. Energi
listrik itu pantulan dari tembakan Polisi Patroli Waktu yang sedang
menembaki penjahat.
Karena
kekuatan listrik itu begitu tinggi, Tubuh Doraemon bergetar hebat dan
akhirnya satu sekrup copot dari tubuhnya. Lalu dia jatuh dari pabrik
yang memproduksi dirinya. Pabriknya ada di atas awan. Doraemon jatuh
melayang dan membentur beberapa benda keras beberapa kali sampai
akhirnya ia nyungsep di atas tumpukan sampah yang akan dibuang
ke Tempat Peleburan (tempat untuk menghancurkan apa saja. Mirip api
neraka, karena semua benda dihancurkan dengan cara dibakar).
Dari
kecelakaan itulah Doraemon menjadi berbeda dengan robot yang lainnya.
Programnya error. Semua intruksi dirinya terhadap kantong ajaib selalu
salah. Dan hal ini membuat Doraemon dikelompokan robot second class.
Saat
sedang berlangsungnya penjualan robot, Doraemonlah satu-satunya robot
yang tidak disukai oleh orang-orang. Tidak ada yang mau membelinya. Dan
hal itu membuat Doraemon terkulai lemas penuh kesedihan. Namun nasib
baik masih memihak padanya. Meski dia robot yang terbilang error, atau
robot gagal, tapi akhirnya ada seorang bayi yang menyukainya. Dan
Doraemon pun dibeli oleh orang tua bayi itu. Bayi itu tiada lain cicit
Nobita, namanya Sewashi Nobita.
Sebetulnya
keputusan orang tua Sewashi membeli Doraemon pun karena memang keadaan
ekonomi mereka rendah, sehingga hanya mampu membeli robot kelas kedua.
Nasib
sial Doraemon belum berakhir. Ketika sudah menjadi pengashuh Sewashi,
doraemon mengalami kecelakaan lagi. Telinganya digigit tikus robot
sampai ruksak. Doraemon pun dibetulkan oleh dokter robot. Lagi-lagi
sial, bukannya kembali normal telinganya, yang ada malah menjadi rata,
kepalanya jadi tanpa telinga, botak dan bulat. Tidak bisa menerima
kenyataan dirinya tanpa telinga, Doraemon bersedih.
Tidak
mau larut dalam kesedihan, Doraemon akhirnya mengeluarkan ramuan
penyemangat dari dalam kantong ajaibnya. Karena error, kantong ajibnya
bukan mengeluarkan ramuan penyemangat, yang ada mengeluarkan ramuan
kesedihan. Sontak saja setelah Doraemon meneguk habis ramuat itu
langsung bersedih yang sangat mendalam. Dan selanjutnya, menangis
menjerit-jerit sampai air matanya mengalir tiada henti. Karena terus
menerus airmatanya keluar, akhirnya cat warna kuningnya luntur,
terkelupas. Jadilah kulit doraemon berwarna biru (warna dasar).
Lihat-lihatlah bunga yang sedang mekar
Tiba saat mengucapkan selamat (malam) pagi
Masa depan semua mari kita bangun
Lalalala lalalala bernyanyi bersama
Saya hidup di bumi ini masa depan dengan kapal angkasa
Mari kita banyak-banyak berikhtiar
Menjadikan satu-satu kita wujudkan
Kita hidup di bumi ini
Pagi ini esok dan seterusnya
Masa indah sangat banyak kota impian…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar