Assalamu’alaikum hijabers…
Saya Adek Kharisma Rezal Fajrin, bisa
dipanggil Adek. Saya seorang pelajar SMK di kota Malang, yang sekarang
sedang menjalani Praktek Kerja Industri (Prakerin) atau magang di
Sleman, Yogyakarta.
Saya juga pengen ikutan berbagi cerita
nih, buat ukhti sekalian, tentang gimana awal mulanya saya memutuskan
untuk berhijab, gimana nyamannya saat berhijab, dan apa saja yang saya
alami setelah berhijab. So check this out, ukhti..
Awal saya memutuskan untuk istiqomah
memakai hijab adalah saat awal saya duduk di bangku SMK. Sebelumnya saya
sudah memakai hijab saat masih SD, tapi itu dulu. Saat SMP saya melepas hijab dengan alasan saya belum siap karna tingkah saya yang tidak bisa diam, bahkan bisa dibilang hyperactive.
Selain itu saya ingin sekali seperti ibu
saya dulu, menjadi seorang pemain basket. Saat saya bilang ke ibu saya
tentang keputusan saya itu, ibu saya bilang, “Main basket pakai hijab
gak ada yang ngelarang kok, kan sekarang sudah banyak yang pakai”.
Kemudian saya membantah dengan alasan kalau pakai hijab, harga
seragamnya makin mahal (secara saya hanya anak yang cukup mampu, tidak
terbilang kaya). Tapi ibu saya juga menjawab, “Kalo untuk jalankan agama
dan berbuat kebaikan, uang itu bisa dipikirkan lagi, nduk.”
Akhirnya ibu saya menuruti niatan saya
untuk tidak berhijab. saya pun mengikuti ekskul yang saya idam-idamkan
sejak SD, yaitu basket. Tapi itu hanya saat kelas 1 SMP. Merasa tidak
cocok dengan teman-teman satu ekskul, saya akhirnya keluar tim saat naik
ke kelas 2. Sejak di SMP pun, saya jadi pribadi yang sangat berbeda
dengan saat di SD dulu. Saya sering merasa kesulitan untuk bergaul
dengan teman-teman, apalagi dengan lawan jenis. Saya seperti bukan diri
saya, rasanya seperti memakai topeng selama masa SMP itu.
Ada juga alasan lain yang mendorong saya
untuk berhijab. Ketika nenek saya tahu saya memutuskan untuk tidak
berhijab, beliau memberi berbagai nasehat buat saya. Ketika ditanya
kapan akan mulai berhijab, saya asal menjawab “Nanti nek, kalo udah
lulus SMP”. Ada beberapa kalimat yang benar-benar saya hapal sampai
sekarang yang nenek saya utarakan, “Gak malu tah kamu, nenek ini yang
nyuruh anak asuh nenek buat berhijab, eh malah cucu nenek sendiri gak
mau pake hijab”. Nenekku memang pemilik sebuah yayasan panti asuhan
yatim piatu yang berbasis Islam, jadi semua anak asuh putrinya wajib
berhijab. Pertengahan kelas 2 SMP, nenekku dipanggil ke rahmatullah.
Perasaan sedih dan menyesal timbul dalam diri saya.
Lulus SMP, saya masuk ke sebuah SMK
swasta di kota saya. Dan sesuai janji saya, saya berhijab. Dan
benar-benar saya sadari ada perubahan yang terjadi pada diri saya. Saya
yang sebelumnya kesulitan untuk bergaul, sekarang saya senang membuka
diri. Teman saya banyak, tidak seperti saat SMP.
Selain itu saya juga lebih percaya diri. Setiap ada event di
sekolah, saya berusaha mengikuti. Mulai dari menyanyi, lomba fotografi,
lomba mading, pertandingan voli, basket, tilawatil Quran, semua saya
ikuti. Tidak seperti saat SMP, saya selalu menunggu ditunjuk untuk
mengikuti event, dari pada mengajukan diri.
Hijab tidak membatasi ruang gerak saya.
Hijab membuat saya lebih percaya diri. Hijab membuat saya lebih mudah
bergaul dengan orang lain. Jadi apalagi alasan untuk tidak menggunakan
hijab?
Wassalamu’alaikum..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar