Doraemon dan Nobita, Sebuah Kisah yang Ironis #2
REP | 10 June 2012 | 11:28 Dibaca: 1184 Komentar: 5 Nihil
Cerita sebelumnya disini.
Kali ini saya berusaha mengamati cerita Film ini dengan menggabungkan Shotr
Movie Doraemon, 2112 The Birt Of Doraemon dan Film Doraemon yang
ditayangkan secara reguler di RCTI setiap hari minggu. Saya juga
mencampur adukan kisah Doraemon dari penulis aslinya Fujiko Fujio dan
fans fanatiknya yang nekat membuat kisah Ending Doraemon. Fans fanatik
itu penasaran dengan Ending Doraemon. Sebab sampai Fujiko meninggal
dunia, dia tidak sempat atau memang sengaja tidak mempuat cerita akhir
kisah Doraemon. (Tapi kisah Ending Doraemon versi fansnya itu resmi: sumber wikipedia)
Seperti
yang sudah diceritakan sebelumnya. Bahwa awal kehidupan Doraemon tidak
berjalan dengan baik, bahkan sering mengalami nasib sial. Dari copotnya
satu sekrup dari tubuhnya, kedua telinganya yang hilang, dan cat
tubuhnya yang luntur. Sebetulnya, dalam salah satu versi Ending Doraemon,
hilangnya (rusak) telinga Doraemon itu suatu hari akan menjadi bencana
terbesar. Sebab semua ingatan atau memori cadangan Doraemon itu disimpan
di dalam kedua telinganya. Belum lagi Doraemon hanya sebuah robot yang
masa aktif hidupnya tergantung kekuatan batrenya. Tidak seperti yang
kita lihat di dalam film, Doraemon seperti tidak pernah punya masalah
mesin. Padahal dia adalah robot yang rapuh, lemah dan sangat rentan
rusak. Dan jika sekali rusak, tidak aktif, maka secara otomatis Doraemon
akan me-reset semua memorinya. Jikan hal ini terjadi berarti
semua memori dan ingatan tentang seluruh hidupnya akan hilang, sebab
telinga yang berfungsi sebagai memori cadangannya sudah tidak ada.
Doraemon
dan Nobita, hanya punya satu kesempatan hidup bersama. Doraemon tidak
boleh kehabisan batre. Apabila sampai terjadi, meski Doraemon bisa hidup
lagi, namun memori tentang diri Nobita akan hilang. Dan Nobita tidak
mengetahui kondisi ini. Makanya saya memandang hubungan Doraemon dan
Nobita ironis. Sebab robot gagal dan rentan rusak diutus untuk membantu
hidup anak kelas 5 SD yang bodoh, selalu bernasib sial dan
tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak
bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak, bermain karet, dan suka tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Robot gagal diutus membantu anak yang gagal. Ironis.
Berhasilkah
Doraemon membimbing Nobita? Dalam berteman mereka memang romantis,
solid, setia, kompak dan sangat akrab. Tapi bagaimana dengan misi
Doraemon? Adakah peningkatan nilai Nobita disekolah? Mampukah Doraemon
menjadikan diri Nobita mandiri, atau malah menciptakan ketergantungan
pada teknologi canggih Doraemon yang seharusnya tidak terjadi di masa
hidup Nobita.
Seperti
yang sudah disinggung sebelumnya, yang pertama kali memegang, atau
menjadi majikan Doraemon adalah Sewashi Nobita, dia cicit Nobita yang
lahir dari garis keturunan Nobita dan Jaiko (adik Giant).
Kehidupan
Sewashi tidak begitu beda jauh denga buyutnya, Nobita. Hidupnya miskin,
banyak hutang dan selalu sial. Sewashi berpikir untuk memperbaiki
hidupnya. Tapi dengan cara dia memliki Doraemon tidak akan ada perubahan
yang signifikan. Sebab baik Doraemon atau Sewashi sama-sama pasangan
yang bernasib sial. Akhirnya Sewashi berfikir sesuatu yang sangat
frontal. Dia ingin merubah seluruh hidupnya, termasuk garis keturnan.
Dia ingin menjadi keturunan orang yang sukses. Dan satu-satunya cara
adalah dengan mengirim Doraemon ke masa lalu. Masa sekitar 250 tahun
silam dari masa hidup Sewashi.
Maka
dikirimlah Doraemon menggunakan mesin waktu ke masa hidup Nobita. Misi
Doraemon adalah untuk memperbaiki hidup Nobita, mencegahnya menjadi
seseorang yang gagal dan menjadikannya sukses.
Tahun Baru Jepang, 1969
Suatu
hari seorang anak dikagetkan dengan mejanya. Mejanya bergetar-getar.
Dari dalam laci meja itu memancar cahaya tipis. Anak itu sangat
ketakutan memperhatikan sesuatu yang terjadi pada mejanya. Lacinya
tiba-tiba terbuka sendiri, cahaya putih memenuhi ruangan dalam laci itu.
Anak itu semakin takut. Di ditengah ketakutannya, tiba-tiba muncul
robot kucing abad 22 dari dalam laci itu. Robot itu tersenyum, lalu
berteriak.
“NOBITA!”
Lihat-lihatlah bunga yang sedang mekar
Tiba saat mengucapkan selamat (malam) pagi
Masa depan semua mari kita bangun
Lalalala lalalala bernyanyi bersama
Tiba saat mengucapkan selamat (malam) pagi
Masa depan semua mari kita bangun
Lalalala lalalala bernyanyi bersama
Saya hidup di bumi ini masa depan dengan kapal angkasa
Mari kita banyak-banyak berikhtiar
Menjadikan satu-satu kita wujudkan
Kita hidup di bumi ini
Pagi ini esok dan seterusnya
Masa indah sangat banyak kota impian…
Mari kita banyak-banyak berikhtiar
Menjadikan satu-satu kita wujudkan
Kita hidup di bumi ini
Pagi ini esok dan seterusnya
Masa indah sangat banyak kota impian…
Hihihi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar