Kamis, 06 Desember 2012

Doraemon dan Nobita

Doraemon dan Nobita, Sebuah Kisah yang Ironis #2

REP | 10 June 2012 | 11:28 Dibaca: 1184   Komentar: 5   Nihil
marshellarynto.wordpress.com
marshellarynto.wordpress.com
Cerita sebelumnya disini.
Kali ini saya berusaha mengamati cerita Film ini dengan menggabungkan Shotr Movie Doraemon, 2112 The Birt Of Doraemon dan Film Doraemon yang ditayangkan secara reguler di RCTI setiap hari minggu. Saya juga mencampur adukan kisah Doraemon dari penulis aslinya Fujiko Fujio dan fans fanatiknya yang nekat membuat kisah Ending Doraemon. Fans fanatik itu penasaran dengan Ending Doraemon. Sebab sampai Fujiko meninggal dunia, dia tidak sempat atau memang sengaja tidak mempuat cerita akhir kisah Doraemon. (Tapi kisah Ending Doraemon versi fansnya itu resmi: sumber wikipedia)
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya. Bahwa awal kehidupan Doraemon tidak berjalan dengan baik, bahkan sering mengalami nasib sial. Dari copotnya satu sekrup dari tubuhnya, kedua telinganya yang hilang, dan cat tubuhnya yang luntur. Sebetulnya, dalam salah satu versi Ending Doraemon, hilangnya (rusak) telinga Doraemon itu suatu hari akan menjadi bencana terbesar. Sebab semua ingatan atau memori cadangan Doraemon itu disimpan di dalam kedua telinganya. Belum lagi Doraemon hanya sebuah robot yang masa aktif hidupnya tergantung kekuatan batrenya. Tidak seperti yang kita lihat di dalam film, Doraemon seperti tidak pernah punya masalah mesin. Padahal dia adalah robot yang rapuh, lemah dan sangat rentan rusak. Dan jika sekali rusak, tidak aktif, maka secara otomatis Doraemon akan me-reset semua memorinya. Jikan hal ini terjadi berarti semua memori dan ingatan tentang seluruh hidupnya akan hilang, sebab telinga yang berfungsi sebagai memori cadangannya sudah tidak ada.
Doraemon dan Nobita, hanya punya satu kesempatan hidup bersama. Doraemon tidak boleh kehabisan batre. Apabila sampai terjadi, meski Doraemon bisa hidup lagi, namun memori tentang diri Nobita akan hilang. Dan Nobita tidak mengetahui kondisi ini. Makanya saya memandang hubungan Doraemon dan Nobita ironis. Sebab robot gagal dan rentan rusak diutus untuk membantu hidup anak kelas 5 SD yang bodoh, selalu bernasib sial dan tak punya kemampuan apa-apa. Ia bodoh dalam pelajaran sekolah dan tidak bisa berolahraga, Nobita hanya berbakat dalam tembak-menembak, bermain karet, dan suka tidur; kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Robot gagal diutus membantu anak yang gagal. Ironis.
Berhasilkah Doraemon membimbing Nobita? Dalam berteman mereka memang romantis, solid, setia, kompak dan sangat akrab. Tapi bagaimana dengan misi Doraemon? Adakah peningkatan nilai Nobita disekolah? Mampukah Doraemon menjadikan diri Nobita mandiri, atau malah menciptakan ketergantungan pada teknologi canggih Doraemon yang seharusnya tidak terjadi di masa hidup Nobita.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, yang pertama kali memegang, atau menjadi majikan Doraemon adalah Sewashi Nobita, dia cicit Nobita yang lahir dari garis keturunan Nobita dan Jaiko (adik Giant).
Kehidupan Sewashi tidak begitu beda jauh denga buyutnya, Nobita. Hidupnya miskin, banyak hutang dan selalu sial. Sewashi berpikir untuk memperbaiki hidupnya. Tapi dengan cara dia memliki Doraemon tidak akan ada perubahan yang signifikan. Sebab baik Doraemon atau Sewashi sama-sama pasangan yang bernasib sial. Akhirnya Sewashi berfikir sesuatu yang sangat frontal. Dia ingin merubah seluruh hidupnya, termasuk garis keturnan. Dia ingin menjadi keturunan orang yang sukses. Dan satu-satunya cara adalah dengan mengirim Doraemon ke masa lalu. Masa sekitar 250 tahun silam dari masa hidup Sewashi.
Maka dikirimlah Doraemon menggunakan mesin waktu ke masa hidup Nobita. Misi Doraemon adalah untuk memperbaiki hidup Nobita, mencegahnya menjadi seseorang yang gagal dan menjadikannya sukses.
Tahun Baru Jepang, 1969
Suatu hari seorang anak dikagetkan dengan mejanya. Mejanya bergetar-getar. Dari dalam laci meja itu memancar cahaya tipis. Anak itu sangat ketakutan memperhatikan sesuatu yang terjadi pada mejanya. Lacinya tiba-tiba terbuka sendiri, cahaya putih memenuhi ruangan dalam laci itu. Anak itu semakin takut. Di ditengah ketakutannya, tiba-tiba muncul robot kucing abad 22 dari dalam laci itu. Robot itu tersenyum, lalu berteriak.
“NOBITA!”
Lihat-lihatlah bunga yang sedang mekar
Tiba saat mengucapkan selamat (
malam) pagi
Masa depan semua mari kita bangun
Lalalala lalalala bernyanyi bersama
Saya hidup di bumi ini masa depan dengan kapal angkasa
Mari kita banyak-banyak berikhtiar
Menjadikan satu-satu kita wujudkan
Kita hidup di bumi ini
Pagi ini esok dan seterusnya
Masa indah sangat banyak kota impian…
Hihihi…
intherea.wordpress.com
intherea.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar